(18/11), Prodi Studi Agama Agama (SAA) UIN Raden Intan Lampung mengadakan kegiatan Guest Lecturing Programme dengan Mindanao State University of Philippine yang dibuka langsung oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Dr. Suhandi, M.Ag. dan dihadiri oleh civitas akademik di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama. Peserta pada acara ini merupakan mahasiswa Prodi SAA UIN Raden Intan Lampung angkatan 2019 dan 2020.

Dr. Suhandi, M.Ag. selaku Wakil Dekan 1 FUSA memberikan sambutan sekaligus membuka acara Guest Lecturing Programme

Pada sambutannya, Dr. Suhandi, M.Ag. menegaskan bahwasaanya pentingnya kegiatan ini yaitu pertama Kegiatan ini merupakan kerjasama UIN Raden Intan Lampung dengan Universitas luar negeri yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan kedua pihak universitas; Kedua, Memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas khususnya kepada mahasiswa selain dari buku dan video. Mendatangkan dosen tamu juga merupakan sebuah kegiatan yang dapat memberikan pengalaman dalam mengembangkan kajian keilmuan dan pengetahuan; dan Ketiga, Mengenalkan sarana dan prasarana bagi mahasiswa dan civitas akademika yang ada di UIN Raden Intan Lampung. Kegiatan ini juga merupakan promosi bagi UIN Raden Intan Lampung kepada dunia bahwa UIN Raden Intan Lampung merupakan salah satu perguruan tinggi negeri berbasis Islam yang mampu mendunia.

Melalui tema “Challenges & Strategies for the Religious Life of Minority Groups (Highlighting on the Religious Life of Islamic Groups in the Philippines)” sebagai sebuah gambaran mengenai lingkungan dan perjuangan masyarakat muslim yang ada di Filipina. Terlihat antusias peserta pada materi kali ini, banyak memberikan motivasi dan pengalaman sebagai seorang muslim dalam mempertahankan keimanan dan ketaqwaan.

Bertempat di lantai 2, Theater Room UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Ali Bangcolan Panda selaku Dosen tamu dari Mindanoa University of Philippine yang pada kegiatan ini sebagai pemateri memaparkan bahwasannya muslim adalah salah satu kaum minoritas yang ada di Filipina. Menjadi sebuah kelompok minoritas bukan suatu hal yang mudah. Berada di tengah kaum Nasrani yang mayoritas adalah sebuh perjuangan besar dalam mempertahankan keimanan terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW. Islam di filipina merupakan kaum minoritas. Namun, fenomena yang terjadi disana tidak sama seperti muslim minoritas di negara lainnya, seperti di Kashmir, India atau di negara lainnya yang tertindas, terintimidasi dan sebagainya. Umat muslim di Filipina selalu mengambil langkah berani untuk menyuarakan serta memperjuangkan haknya agar disetarakan dengan kelompok mayoritas (dalam konteks religion life). Sehingga, mereka bisa hidup damai selayaknya warga Nasrani Filipina sebagai kelompok mayoritas. Sebagai generasi muslim harus mampu menimgkatkan literasi agar senantiasa Islam memiliki kejayaan. (BS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *